Songket merupakan salah satu warisan seni budaya bangsa

Indonesia merupakan negeri yang kaya akan berbagai macam kain tenun tradisional. Satu di antaranya Songket Batubara. Masyarakat Kabupaten Batubara mewarisi kemampuan menghasilkan kain tenun itu secara turun temurun.

Prosesnya masih menggunakan alat tenun tradisional, yaitu terbuat dari kayu dengan sebutan Okik. Perajinnya memerlukan waktu lima hari hingga satu bulan untuk menenun sehelai kain, itu bergantung pada motifnya.

Harganya bervariasi, mulai dari Rp500 ribu sampai dengan Rp3,5 juta. Khusus songket berbahan sutera dibanderol hingga Rp6 juta.

Perkembangan songket mengalami pasang surut. Di era 1990-an, nama Songket batubara memudar dan kalah tenar dibanding Songket Palembang, Kain Ulos, atau Batik.

Tapi beberapa tahun terakhir, Pemerintah Daerah Sumatra Utara melalui Pemkab Batu Bara berusaha mempopulerkan kembali Songket Batubara. Tenunan itu diikutsertakan dalam even pameran di dalam maupun luar negeri.

Para perajin pun berkreasi membuat motif-motif baru. Tak hanya kain, mereka juga memperkenalkan Songket Batubara dalam bentuk suvenir seperti baju songket, peci, pembungkus botol minuman, penutup gelas, kotak tisu, tas dan dompet.

Komentar

Postingan populer dari blog ini